Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الرَّجُلُ
عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu akan mengikuti agama
temannya, karenanya hendaklah salah seorang diantara kalian mencermati kepada
siapa ia berteman.”
[Hadits hasan, riwayat Tirmidzi (no. 2387), Ahmad (no.
8212), dan Abu Dawud (no. 4833), Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib]
Maka dalam pergaulan kita harus pandai-pandai dalam memilih
teman yang baik, shalih/shalihah, yang benar-benar memberikan kecintaan yang
tulus, selalu memberi nasihat, dan menunjukan kebaikan. Karena bergaul dengan
orang-orang shalih/shalihah akan menjadikannya sebagai teman yang selalu
mendatangkan manfaat dan pahala yang besar, juga akan membuka hati untuk
menerima kebenaran.
Maka kebanyakan teman akan jadi teladan bagi temannya yang lain dalam akhlak dan tingkah laku. Seperti ungkapan:
Maka kebanyakan teman akan jadi teladan bagi temannya yang lain dalam akhlak dan tingkah laku. Seperti ungkapan:
“Janganlah kau tanyakan seseorang pada
orangnya, tapi tanyakan pada temannya. karena setiap orang mengikuti temannya ‘
‘Teman yang paling
baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar
kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-geriknya teringat mati..’
Rasulullah bersabda :
مَثَلُ
الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ
وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ
وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ
رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ
ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا
خَبِيثَةً
“Sesungguhnya perumpamaan teman yang
baik (shalih/shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi
dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan
minyak wanginya itu atau engkau menibeli darinya atau engkau hanya akan mencium
aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar
bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap”.
(Riwayat Bukhari, kitab Buyuu’, Fathul Bari 4/323 dan Muslim
kitab Albir 4/2026)
Apakah ciri-ciri seorang sahabat yang baik?
Seorang bijak pandai berpesan kepada anak lelakinya: “Wahai
anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka
hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut:
Jika engkau
berbakti kepadanya, dia akan melindungi kamu;
Jika engkau
rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas balik persahabatan kamu;
Jika engkau
memerlu pertolongan daripadanya, dia akan membantu kamu;
Jika engkau
menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, dia akan menerimanya dengan baik;
Jika dia mendapat
sesuatu kebajikan (bantuan) daripada kamu, dia akan menghargai atau menyebut
kebaikan kamu;
Jika dia melihat
sesuatu yang tidak baik daripada kamu, dia akan menutupnya;
Jika engkau
meminta bantuan daripadanya, dia akan mengusahakannya;
Jika engkau
berdiam diri (kerana malu hendak meminta), dia akan menanyakan kesusahan kamu;
Jika datang
sesuatu bencana menimpa dirimu, dia akan meringankan kesusahan kamu;
Jika engkau
berkata kepadanya, nescaya dia akan membenarkan kamu;
Jika engkau
merancangkan sesuatu, nescaya dia akan membantu kamu;
Jika kamu berdua
berselisih faham, nescaya dia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan
persahabatan;
Dia membantumu
menunaikan tanggungjawab serta melarang melakukan perkara buruk dan maksiat;
Dia mendorongmu
mencapai kejayaan di dunia dan akhirat.
Dan Ingatlah bahwa harga mahal yang harus dibayarkan oleh
siapa saja yang mengaku cinta karena ALLAH adalah SALING MENASEHATI sebagaimana
firman ALLAH dalam surat 103 Al-’Ashr
بسم الله الرحمن الرحيم
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي
خُسْرٍ (2) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Hati-hatilah memilih kawan, kerana kawan boleh menjadi
cermin pribadi seseorang. Berkawanlah karena Allah untuk mencari ridha-Nya.
Semoga kita bisa mendapatkan sahabat-sahabat yang membawa
kebaikan untuk diri kita di dunia dan di akhirat.. Allahumma Amin
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon di kritisi dan di beri saran yang konstruktif, ane sangat mengapresiasi komentar teman-teman sekalian :)