Minggu, 24 Maret 2013

Buka Inspirasi Bersama FLP dan Himdika


Huua alhamdulilah akhirnya posting lagi sudah sekian lama rasanya tidak mencurahkan isi hati huhu :') *cieee *Curcol :D  *hehe .huuu dan kangen banget rasanya pingin nyapa temen-temen sobat apedie lagi dan katakan "Hallo, apakabarnya hari ini sobat?" tapi apa daya temen-temen lantaran waktu hehe niatnya pingin ngepost tiap hari tapi karena belakangan ini setelah menjejakan kaki ke jejang lingkungan universitas ane kebanyakan nulis, "jiah loh bagus donk? -_- " bagus apaan nulis laporan kale pake tulis tangan lagi*hehe padahal ane lebih suka mengetik sobat daripada nulis karena eh karena menurut ane pertama. ngetik itu kata chuck noris dan mad dog dalam kartun meme lebih greget dan biar geregetan *hhe, ada sensasinya temen-temen mencet-mencet tik tak tik jadi tidak terlalu mainstream *jiaaah, terus alasan yang kedua mungkin tulisan ane jelek kali yah hehe tapi gak apalah masih tetap dalam bidang mencurahkan isi hati dan fikiran hhe karena ane memiliki kesulitan dalam public speaking dan masih belepotan jd ga bisa di backspace kalau uda kecepolosan, kalau ngetik kan bisa didelete, kalau nulis bisa ditipex *jiah buka kartu hhe mungkin kurang terbiasa *hhe. selain itu juga temen-temen ane sekarang menjabat sebagai yang namanya MABA maklum saja sobat-sobat yang namanya MABA kegiatan tak henti-hentinya dari panitia inilah, panitia itulah jadi seperti mahasiswa kura-kura ninja (kuliah - rapat - kuliah-rapat) tiba-tiba ngilang dari dunia maya kaya ninja *wusshh  hhe.


Alhamdulilah Sabtu lalu (23/3) di hari yang sedang galau dan bikin rumah ane banjir dan seperti kata salah satu iklan di tv-tv rumah ane jadi "bocor-bocor"*hhe. Ada agenda HIMA di fakultas ane yakni workshop dan bedah buku yaitu workshop kepenulisan “Manifesto ide, dari gagasan ke tulisan” dan bedah buku karya FLP Kalbar “Mutiara Cinta di Pelangi Khatulistiwa”. Wah sebenarnya ane malas untuk pergi karena enakan bobo dan ngerjain tugas dalam mimpi hhe, tapi pertimbangan ane banyak salah satunya ini satu-satunya kesempatan ane belajar di dunia kepenulisan, so kapan lagi, ini kesempatannya, akhirnya dengan mantel bin jas ujan, yang gak egois ( kan ada tu mantel  yang egois yang bisa dipakai satu orang hehe) ane pergi ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, walaupun agak telat setengah jam karena rumah ane banjir, ane tetap masuk ke dalam aula yang sudah dihadiri temen-temen dan kakak berserta abang" senior dan tentunya juga pemateri, ternyata acaranya sudah dimulai saudara-saudara ( udah tau kali kan uda ketahuan -_- hede kan terlambat) . Lalu ane registrasi dan kemudianduduk di sisi paling kanan didekat jendela. sambil ngelepas jaket, ane yang menggunakan baju hitam celana hitam untung orangnya gak agak itam* untung saja kelihatan hhe cz uda kecil mungil imut dan menggemaskan -_-* duduk dengan seksama di pojok dengerin pemateri nyampain materinya. Pada saat itu pemateri yang ada di depan adalah bang Hariyanto dan bang Aspari Ismail. Pada saat itu ane dengerin bang Hariyanto nyampain materinya, ternyata Subhannallah sekali ternyata banyak prestasi yang abang Hariyanto raih dengan hanya menulis, walaupun abang Hariyanto berasal dari Bagadgh (nama kepanjangan daerah ane lupa hehe :D) beliau bisa traveling going anywhere tanpa biaya, ke Bandung, ke Jakarta bahkan ke Singapura dengan hanya bermodalkan pena dan kertas. Sungguh Inspiratif sekali, ane pun semakin tertarik dengan apa yang disampaikan kemudian setelah penyampaian dibuka sesi tanya jawab dengan 3 pertanyaan, pada sesi pertama ane ragu untuk bertanya karena otak lagi konslet, kata-kata yang diatur diotak berantakan karena ane sadar bahwa public speaking ane kurang baik, tapi akhirnya ane meyakinkan diri dan harus bisa, pada sesi kedua akhirnya ane bertanya dengan empat pertanyaan yang ane lontarkan ke bang Hariyanto, salah satunya mengatasi ketidak percayaan diri ane dalam menulis, karena dalam benak ane, bagaimana tentang struktur bahasa tepat atau tidak?, bagaimana gaya bahasa yang digunakan tepat atau tidak? apakah diksinya tepat? apakah ketentuan sudah tepat? bla bla bla,  duh bingung karena jujur saja dalam Bahasa Indonesia dalam bidang tata bahasa ane agak kurang dan ane terbiasa dalam saintis harus tepat pada sasaran dan runtut. Akhirnya bang Hariyanto menjawab dan ane pun senang akan jawaban bang Hariyanto hhe, bang Hariyanto menjawab, setiap penulis memiliki gaya mereka masing-masing, janganlah ragu, tulis saja, karena ada juga penulis konvensional yakni penulis yang tidak sesuai dengan struktur dan  tata bahasa, hanya menulis sesuka mereka entah tulisannya kapital atau sebaliknya, pokoknya sesuai dengan keinginan mereka tapi yang penting dalam hal ini adalah yang terpenting bagaimana menyampaikan inti atau maksud kepada pembaca agar dipahami dan dimengerti.ya seperti itulah kira-kira jawaban bang Hariyanto ^^V akhirnya dengan jawaban dari bang Hariyanto membangkitkan semangat ane dalam menulis dan keyakinan ane, karena ane lebih suka menulis yang tak terbatas dengan peraturan ane lebih suka bebas berkespresi dengan tulisan tapi maksudnya dimengerti oleh pembaca, walaupun agak sedikit egois tapi sebagai pemula itu yang ane suka ^^ V. Selanjutnya dilanjutkan oleh ketua FLP yakni bang Aspari Ismail, menyampaiakn materi, yang ane tangkap ialah bagaimana inspirasi itu ditemukan? inspirasi ada dimana-mana setiap yang kita lakukan adalah ide, apa yang kita lihat bisa kita tuliskan, kita dengar bisa kita tuliskan, apa yang kita cium,rasakan,fikirkan tentu saja bisa dituliskan. Begitu banyak yang bang Aspari Ismail lontarkan dan ceritakan, memang pantas menyandang ketua FLP hehe. :D

kemudian setelah bang Aspari menyampaikan materinya, dilanjutkan dengan bedah buku “Mutiara Cinta di Pelangi Khatulistiwa” yang disampaikan oleh kak Rohani Syawaliah (Penulis Novel Memamah Jantungmu, Pemenang Man of the Year tahun 2011 kategori buku fiksi) dan kak Farninda Aditya (Penulis muda produktif, penggiat Club Menulis STAIN Pontianak). Wihh sungguh keren dan kece badai bedah buku yang disampaikan kakak-kakak , di dalam buku tersebut terdapat kearifan lokal Kalimantan Barat, apa lagi kata kak Farninda Aditya banyak kata-kata motivasi yang seperti puisi yang disampaikan kak Farninda, "mengapa kita jauh-jauh meminjam cermin untuk berkaca?" padahal itu disekeliling kita, sedangkan orang lain menulis akan tentang disekeliling kita, dan kita membaca tulisan mereka hanya untuk mengetahui siapa kita? wah sungguh inspiratif sekali. Dan diakhir sesi dipromosikan buku “Mutiara Cinta di Pelangi Khatulistiwa” sebenarnya ane pingin baca dan berharap sekali bisa mendapat buku itu walaupun dijual dengan harga miring dari aslinya tapi apa daya kalau tidak ada alat tukar hehe. yasudah la ye kata bondan prakoso dalam liriknya hhe :D

Akhirnya serangkaian acara yang seru dan kece badai itu pun selesai, banyak pengalaman serta motivasi tentang menulis, dalam benak ane rugi kalau tidak datang dan hanya tidur dirumah hehe alhamdulilah Allah memberikan izin-NYA :D dan memudahkan ane dalam perjalanan.
dan ane juga berterimakasih kepada HIMA ane yang memang Mantap sekali :D telah memberikan serangkaian acara yang mengugah semangat dan motivasi dalam menulis. ^^V

Fikri Imam Fadli

2 komentar:

  1. wiiih mantap mantaaap.. harus sering2 ikut kegiatan kayak gini nih biar makin semangat nulisnye :)

    BalasHapus

Mohon di kritisi dan di beri saran yang konstruktif, ane sangat mengapresiasi komentar teman-teman sekalian :)