Rabu, 16 Mei 2012

Chemistory - Panasnya Neraka

Siapa bilang kimia itu menyebalkan ? (^^ hick hick-ayo ngaku)

Ternyata guys, kimia bisa menjelaskan mengenai panasnya neraka lohh. kok bisa sih cyiiin?(gaya rempong :D) nah jawabannya ada di cerita berikut nih sob. Cerita ini neh ane dapat di buku pinjaman (trimakasih kepada kak endar :D) dan buku ini dapat dari www.heibeck.net

nah begini ceritanya nih agan",sistha",brotha",opa"dan oma" (hihihi)

Saat ujian tengah semester, seorang dosen kimia Universitas Washington menanyakan suatu soal yang menarik. Begini pertanyaannya, " Neraka itu bersifar eksoterm atau endoterm? berikan penjelasanmu!"

Kebanyakan mahasiswa menjawab dengan menggunakan Hukum Boyle yang menyatakan suhu naik ketika gas dimampatkan, dan suhu turun ketika diperlakukan sebaliknya. Jadi, kesimpulan merka neraka itu bersifat endoterem. Namun, ada seorang mahasiswa yang menjawab berbeda.



"Pertama-tama, kita harus tahu volume neraka berubah seiring waktu, Jadi, kita perlu tahu berapa kecepatan masuknya jiwa-jiwa orang mati dan kecepatan mereka keluar. Saya sendiri bisa mengasumsikan bahwa sekali jiwa masuk neraka maka tak bisa keluar lagi. Jadi, bisa dipastikan kalau tak ada jiwa yang bisa keluarga dari neraka.

Kita tahu ada banyak agama di dunia ini. Masing-masing agama mengklaim bahwa tak ada orang yang akan masuk surga kalau tidak menganut agam tersebut. Berdasarkan asumsi itu, maka bisa diambil kesimpulan, tak ada manusia yang akan masuk surga  apa pun agamanya, apalagi kalau orang yang tidak beragama. Dengan demikian, bisa dipastikan juga bahwa jiwa yang masuk neraka akan meningkat secara eksponensial sampai semua manusia mati.

Berdasarkan asumsi itu, kita bisa meninjaunya dengan Hukum Boyle yang menyatakan kalau volume akan makin besar untuk mempertahankan suhu dan tekanan di dalamnya. Ada dua kemungkinan yang bisa diperkirakan. Pertama, jika kecepatan neraka membesar lebih lambat dari kecepatan jiwa yang masuk suhu dan tekanan di neraka akan terus meningkatm maka neraka bersifat eksoterem.

Kedua, bila keceapatan neraka membesar lebih cepat daripada kecepatan masuknya jiwa ke dalam, neraka suhu dan tekanan neraka akan turun sampai membeku. Itu berarti endoterem,

Jadi, yang mana? jika kita melihat apa yang terjadi saat ini penyakit makin mewabah, lalu bencana alam terjadi dimana-mana, kemudian perang yang diusung sebagai aksi pembelaan diri makin banyak saja, maka peningkatan jiwa masuk neraka harusnya sangat cepat sementara penambahan volume akan lebih lambat karena awalnya saja sudah sangat besar (ingat asumsi awal tentang neraka yang dirancang untuk menanpung semua manusia). Maka, saya yakin kalau neraka itu bersifat eksoterm.

Sang Dosen, memberi nilai A untuk mahasiswa itu.

Note: tentunya cerita ini hanya sedikit penjelasan ilmiah (yang mengada-ada hehe) tentang neraka, hehe allahualam bishawab :)

2 komentar:

  1. Masya Allaah ilmiah beud fikri hehe..

    BalasHapus
  2. haha thanks miss ilmiah yang mengada ada hehe ga ada yang bisa di prediksi di Neraka Wallahu A'lam hhe

    BalasHapus

Mohon di kritisi dan di beri saran yang konstruktif, ane sangat mengapresiasi komentar teman-teman sekalian :)